Senin, 31 Agustus 2015

KISAH-KISAH AJAIB YANG MENGIRINGI KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW

Masjidil Haram di masa lalu
Sayid Abdullah bin Abdul Muthalib muda menikahi Siti Aminah bin Wahab bin Abdul Manaf bin Zahrah Az Zuhriyah, wanita terhormat dari bangsa Quraisy. Setelah cukup bulan, Siti Aminah pun mengandung, namun takdir tak dapat dihindari, Sayid Abdullah  pun meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Mekah ketika Nabi Muhammad masih dalam kandungan Siti Aminah.
Selepas melahirkan anaknya, Siti Aminah memberi kabar kepada Abdul Muthalib, bahwa bayi yang dilahirkannya seorang anak laki-laki. Abdul Muthalib sangat gembira dengan kehadiran cucu lelakinya dari Abdullah, terucap olehnya bahwa anak ini akan mempunyai masa depan yang besar. Dalam kegembiraannya, kemudian  dibawalah cucunya ke Kabah, lalu berdoalah Abdul Muthalib memuji kebesaran Allah SWT dan cucunya itu diberi nama Muhammad. Nama yang tidak lazim dan asing bagi kalangan bangsa Arab waktu itu. Kelahiran yang mulia terjadi pada pada hari Senin 12 Rabiul Awal tahun 571 M atau dikenal dengan Tahun Gajah, menurut ulama sejarah Nabi dilahirkan 50 hari setelah peristiwa hancurnya tentara Abrahah di perbatasan Muzdalifah dan Mina, sekarang.

Kabah di masa lalu
Kabah di masa lalu

Sebelum Siti Aminah melahirkan Nabi Muhammad, dia bermimpi melihat dirinya melahirkan seorang anak lelaki bercahaya. Cahayanya menerangi bumi. Siti Aminah pun melihat dalam mimpinya, dia sedang berdoa pada Allah, “Aku berlindung kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa  ke atas anak ini dari daripada kejahatan orang-orang yang dengki.”
Banyak peristiwa ajaib terjadi yang mengiringi kelahiran nabi Muhammad. Sayidina Hasan bin Tsabit, penyair Rasulullah menceritakan bahwa ketika Nabi Muhammad dilahirkan, saat itu umurnya tujuh tahun. Dia bercerita, “ Pada hari itu aku berada dalam majelis orang Yahudi di Madinah. Ketika itu seorang pendeta Yahudi memanjat ke atas bumbung rumahnya sambal menjerit kepada semua orang, “Bintang Ahmad sudah muncul di langit!” Dalam kitab Taurat disebutkan,  Bintang itu akan muncul bila Nabi Muhammad dilahirkan. Demikianlah, kaum Yahudi memang sangat menunggu-nunggu kelahiran Ahmad sebagai Nabi terakhir. Sayangnya, mereka bukan kaum yang dipilih Allah untuk menjadi penyokong Nabi Muhammad, sebaliknya mereka menjadi kaum yang sangat membenci hingga saat ini.
Keajaiban lainnya adalah, Siti Aminah ketika mengandungkan Nabi Muhammad, tidak merasa letih atau merasakan sakit-sakit. Bahkan yang hebatnya lagi, Nabi Muhammad ketika keluar dari perut ibunya dalam keadaan bersujud dan sudat disunat.

Maktabah, rumah Sayid Abdullah tempat Nabi Muhammad dilahirkan
Maktabah, rumah Sayid Abdullah tempat Nabi Muhammad dilahirkan

Diantara keajaibannya lagi, ketika Nabi Muhammad dilahirkan, Istana Kisra Raja Farsi bergegar. Farsi ketika itu adalah kerajaan besar di dunia. Gegaran itu menyebabkan 14 tiang Istana Kisra runtuh serentak dan bersamaan dengan itu padam juga api kerajaan Kisra yang sudah disembah selama beribu tahun. Gegaran itu juga menyebakan tertimbunya danau besar dekat Istana Kisra di Farsi. Apabila Kisra melihat kejadian-kejadian yang aneh, Raja Kisra mearasa sangat takut, lalu ia segera  memanggil ahli nujumnya dan memanggil pendetanya yang dapat berkomunikasi dengan jin. Dahulu sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, para jin dapat terbang ke langit dan dapat mendengar berita apa yang akan terjadi di bumi. Mereka itulah yang memberitahukan berita-berita itu kepada ahli nujum dan para pendeta di bumi. Hal ini dikuatkan oleh Allah dalam Alquran Surat Al Jin, ayat ke 9, “Dan  sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengarkan (berita-beritanya). Tetapi barang siapa sekarang yang (mencoba) mendengarkan (seperti itu), tentu ia akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).”

Alam mendidik sifat mulia dan akhlak teladan setelah manusia mengenal Allah melalu Nabi dan Rasul Nya
Alam mendidik sifat mulia dan akhlak teladan setelah manusia mengenal Allah melalui Nabi dan Rasul Nya

Latar belakang Abdul Muthalib memberi nama Muhammad kepada cucunya adalah pernah disuatu ketika ia bermusyafir ke negeri Syam bersama tiga orang sahabatnya. Mereka bertemu dengan pendeta Yahudi. Para pendeta itu bercerita kepada mereka bahwa di kota Mekah akan lahir seorang Nabi yang bernama Muhammad. Sebab cerita pendeta Yahudi inilah, maka semua berniat menamakan cucu laki-lakinya bila lahir dengan nama Muhammad. Sedangkan sebelumnya tidak pernah ada orang Arab menggunakan nama Muhammad.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
“Ya Allah berilah selawat kepada Muhammad dan kepada ahli baitnya (keluarganya) dan isteri-isterinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah berselawat kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkatilah Muhammad dan kepada ahli baitnya dan isteri-isterinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia.”

Sumber: Rasulullah Kunci Perpaduan Umat Sejagat, Nasaruddin Awang dan berbagai sumber lainnya.