Yaman merupakan
salah satu negara di jazirah arab, letaknya berdekatan dengan negeri
tauhid Saudi Arabia, Yaman merupakan salah satu tonggak sejarah dalam
islam, mempunyai banyak sekali keutamaan, telah masyhur dalam
kitab-kitab sejarah islam betapa banyaknya keutamaan serta kebaikan yang
Allah subhanau wa ta’ala limpahkan kepada negeri ini, dahulu kala di
masa jahiliyah maupun sesudah datangnya islam, berupa kemuliaan akhlak
para penduduknya, para rosul dan nabi, keajaiban-keajaiban dunia,
kerajaan-kerajaan bersejarah, para ahli sya’ir, para penulis kitab, para
ulama, para fuqoha, ahli ibadah, ahli zuhud, dan selain dari pada yang
demikian.
Firman Allah Ta’ala,
يَـٰٓأَيُّہَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ
يَأۡتِى ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ۬ يُحِبُّہُمۡ وَيُحِبُّونَهُ ۥۤ أَذِلَّةٍ عَلَى
ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَـٰفِرِينَ يُجَـٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ
ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآٮِٕمٍ۬ۚ ذَٲلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ
يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٲسِعٌ عَلِيمٌ
“Hai
orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan
orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi
Maha Mengetahui” (QS. Al-Maidah 54)
Ada beberapa
pendapat ahli tafsir mengenai makna ayat ini. Ada yang menjelaskan bahwa
kaum yang dimaksud dalam ayat di atas adalah kaum Anshor, ada yang
mengatakan ;maksudnya adalah Abu Bakr As-Sidiq radhiyallahu’anhu, yang di masa kekhilafahan beliau, beliau memerangi orang-orang yang murtad. Namun,
pendapat yang lebih kuat mengenai identitas kaum yang disinggung dalam
ayat di atas; sebagaimana dijelaskan oleh Imam al Qurtubi dalam
tafsirnya, adalah penduduk negeri Yaman; kaumnya sahabat Abu Musa al
Asy-‘asy’ari radhiyallahu’anhu.
“Turunnya ayat
ini; terang Imam Al Qurtubi, berkenaan dengan kabilah yang bernama al
Asy-‘ari. Dalam riwayat disebutkan: setelah ayat ini turun, beberapa
rombongan kapal dari kabilah al Asy-‘ari dan kabilah-kabilah lainnya
dari negeri Yaman, datang melalui jalur laut. Mereka adalah kaum
muslimin yang tertindas di negerinya pada masa Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam masih hidup. Merekalah yang berjasa dalam
penaklukan negeri Irak (melalui perang Al Qodisiyyah) pada masa
kekhilafahan Umar radhiyallahu’anhu.” “Penafsiran
ini, Imam al Qurtubi melanjutkan penjelasan, adalah penafsiran yang
paling shahih mengenai makna kaum yang disebut dalam ayat di atas” (Tafsir al Qurtubi jilid: 8 hal: 52)
Imam Ibnu Jarir At Thobari rahimahullah juga menguatkan penafsiran ini. Sebagaimana yang beliau nyatakan dalam tafsir beliau,“Menurut
kami, pendapat yang lebih kuat mengenai penafsiran kaum yang
dimaksudkan dalam ayat adalah sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah
riwayat, yang bersumber dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, bahwa kaum tersebut adalah penduduk Yaman; kaumnya sahabat Abu Musa al Asy-‘aryi.” (Tafsir At Thobari, 8/525), Kemudian, ayat lainnya, yang menerangkan keutamaan negeri Yaman, adalah firman Allah Ta’ala,“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong” (QS. An Nashr: 1-2) Dalam sabdanya, Nabi shallallahu’alaihi wasallam
menjelaskan, bahwa ayat di atas sedang berbicara tentang penduduk
Yaman. Karena mereka adalah orang-orang yang lembut hatinya dan mudah
menerima kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar