Rabu, 15 April 2015

PUJIAN ROSULULLAH TERHADAP PENDUDUK YAMAN

Yaman merupakan salah satu negara di jazirah arab, letaknya berdekatan dengan negeri tauhid Saudi Arabia, Yaman merupakan salah satu tonggak sejarah dalam islam, mempunyai banyak sekali keutamaan, telah masyhur dalam kitab-kitab sejarah islam betapa banyaknya keutamaan serta kebaikan yang Allah subhanau wa ta’ala limpahkan kepada negeri ini, dahulu kala di masa jahiliyah maupun sesudah datangnya islam, berupa kemuliaan akhlak para penduduknya, para rosul dan nabi, keajaiban-keajaiban dunia, kerajaan-kerajaan bersejarah, para ahli sya’ir, para penulis kitab, para ulama, para fuqoha, ahli ibadah, ahli zuhud, dan selain dari pada yang demikian.

Firman Allah Ta’ala,
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِى ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ۬ يُحِبُّہُمۡ وَيُحِبُّونَهُ ۥۤ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَـٰفِرِينَ يُجَـٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآٮِٕمٍ۬‌ۚ ذَٲلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُ‌ۚ وَٱللَّهُ وَٲسِعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [pemberian-Nya] lagi Maha Mengetahui” (QS. Al-Maidah 54)

Ada beberapa pendapat ahli tafsir mengenai makna ayat ini. Ada yang menjelaskan bahwa kaum yang dimaksud dalam ayat di atas adalah kaum Anshor, ada yang mengatakan ;maksudnya adalah Abu Bakr As-Sidiq radhiyallahu’anhu, yang di masa kekhilafahan beliau, beliau memerangi orang-orang yang murtad. Namun, pendapat yang lebih kuat mengenai identitas kaum yang disinggung dalam ayat di atas; sebagaimana dijelaskan oleh Imam al Qurtubi dalam tafsirnya, adalah penduduk negeri Yaman; kaumnya sahabat Abu Musa al Asy-‘asy’ari radhiyallahu’anhu.

“Turunnya ayat ini; terang Imam Al Qurtubi,  berkenaan dengan kabilah yang bernama al Asy-‘ari. Dalam riwayat disebutkan: setelah ayat ini turun, beberapa rombongan kapal dari kabilah al Asy-‘ari dan kabilah-kabilah lainnya dari negeri Yaman, datang melalui jalur laut. Mereka adalah kaum muslimin yang tertindas di negerinya pada masa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam masih hidup. Merekalah yang berjasa dalam penaklukan negeri Irak (melalui perang Al Qodisiyyah) pada masa kekhilafahan Umar radhiyallahu’anhu.” “Penafsiran ini, Imam al Qurtubi melanjutkan penjelasan, adalah penafsiran yang paling shahih mengenai makna kaum yang disebut dalam ayat di atas” (Tafsir al Qurtubi jilid: 8 hal: 52)

Imam Ibnu Jarir At Thobari rahimahullah juga menguatkan penafsiran ini. Sebagaimana yang beliau nyatakan dalam tafsir beliau,“Menurut kami, pendapat  yang lebih kuat mengenai penafsiran kaum yang dimaksudkan dalam ayat adalah sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah riwayat, yang bersumber dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, bahwa kaum tersebut adalah penduduk Yaman; kaumnya sahabat Abu Musa al Asy-‘aryi.” (Tafsir At Thobari, 8/525), Kemudian, ayat lainnya, yang menerangkan keutamaan negeri Yaman, adalah firman Allah Ta’ala,“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong” (QS. An Nashr: 1-2) Dalam sabdanya, Nabi shallallahu’alaihi wasallam menjelaskan, bahwa ayat di atas sedang berbicara tentang penduduk Yaman. Karena mereka adalah orang-orang yang lembut hatinya dan mudah menerima kebenaran.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu,  beliau mengatakan, “Tatkala diturunkan ayat, ” Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.” Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda,“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Imam Ahmad, dinilai sohih oleh Al-Albani), Demikian pula dalam riwayat Ibnu Abbas dijelaskan, “Suatu ketika, saat Nabi berada di Madinah beliau bersabda,“Allahu Akbar…. Allahu Akbar (Maha besar Allah), telah datang pertolongan Allah dan telah datang penduduk yaman. Kaum yang bersih hatinya, lembut tabiat mereka. Iman itu ada pada yaman,  fiqih itu ada pada yaman dan hikmah itu ada pada yaman.” (HR. Ibnu Hibban, dinilai sohih Syaikh Al-Albani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar